
Bila tim redaksi telah bekerja keras menyiapakan seluruh materi siaran dan rundown, maka KRU STUDIO juga harus menyambutnya dengan sejumlah persiapan. Karena, meski pekerjaan itu dilakukan dalam hitungan menit, persiapan perlu dilakukan secara matang.
Taruhlah bahwa pekerjaan itu sudah merupakan rutintas, tapi mereka tetap harus memastikan seluruh persiapan telah dilakukan. Di antaranya:
- memastikan seluruh kru studio telah ada di posisinya masing-masing.
- memastikan seluruh alat-alat kerja telah berfungsi.
- memastikan kualitas video dan audio secara off-air.
Seandainya taping atau siaran yang harus dilakukan merupakan program baru (dummy) , tentu ada persiapan-persiapan lain:
- memastikan busana presenter dan narasumber di ruang studio telah memenuhi syarat pengambilan gambar. Misal, bila studio menggunakan backdrop secara chroma-key atau virtual, maka para pengisi acara tidak mengunakan warna busana yang samla dengan warna latar belakang (green screen atau blue screen). Atau menghindari warna putih yang berdampak refleksi atau pakaian bergaris-garis yang berdampak flicker. Bila produser atau pengisi acara keberatan dengan usulan itu, maka minta ia tampil di depan kamera dan perlihat gambar off-air!
- memastikan tata rias untuk presenter dan narasumber telah memenuhi syarat untuk pengambilan gambar.
- memastikan penempatan titik-titik kamera sebagai bagian dari production format, agar bisa memaksikan proses pengambilan gambar. Maka, pengarah acara harus memastikan mana kamera master dan kamera pendukungnya. Lantas, ia juga harus memastikan angle-angle yang harus diambil oleh masing-masing kamera. Bila hal itu telah didapat, maka saatnya ia menyiapkan treatment arau storyboard untuk sequence tertentu. Misal, untuk opening dan closing, dst.[]