Postkomodifikasi Media & Cultural Studies


Setelah sekitar 17 tahun lebih program berita mengudara, pergeseran isi media menjadi hal yang tak bisa dihindari. Ekstasi komunikasi diproduksi secara gegap gempita sebagai cerminan dominasi ideologis para pemilik media. Dalam konteks ini, kenyataan di balik pesan media menjadi realitas yang menarik dan perlu dibongkar.

Melalui pendekatan cultural studies yang meneliti artefak budaya secara lintas disiplin dan lintas zaman, buku ini bukan hanya mengurai pembacaan-pembacaan di wilayah mikro berupa teks televisi, tapi juga membongkar praktik wacana dan praktik sosiokultural di balik wacana (after-the-fact). Kata “budaya” dalam kajian ini dimaknai secara politis, ideologis, ekonomis, historis, kulturalis, strukturalis, dan poststrukturalis.

Anda yang tengah menyusun skripsi atau tesis, atau tengah bergiat dalam kajian-kajian media dengan paradigma teori kritis atau pendekatan cultural studies, buku ini layak dijadikan referensi. Karena, Postkomodifikasi Media & Cultural Studies menghadirkan pembahasan kajian media dengan konsep cultural studies: sejak berupa latar belakang masalah pada segmen fenomena; pijakan ideologis dan teori pada segmen kerangka pemikiran; pedoman penelitian yang digunakan untuk membongkar teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural, pada segmen metodologi; deskripsi dan analisis hasil penelitian pada segmen deskripsi & analisis; serta pembacaan dan kritik atas hasil penelitian pada segmen postkomodifikasi. 




Postkomodifikasi Media & Cultural Studies ditulis oleh syaiful HALIM—praktisi media, pemerhati media, sutradara film dokumenter, dan akademisi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Buku yang pernah ditulisnya: Gado-gado Sang Jurnalis: Rundown Wartawan Ecek-ecek (2009); Memotret Khatulistiwa: Panduan Praktis Produksi Dokumenter Televisi (2010); Tayangan Video Mirip Artis: Pertaruhan Objektivitas dan Kearifan Media (2010); serta Media dan Komunikasi Politik (2011).[]